Mengapa harus berubah?
perubahan adalah lorong-lorong
pembelajaran yang bertaut dengan manifestasi prinsip
sebab setiap hari waktu mengajarkan perbedaan yang tidak mungkin disatukan
dengan satu sisi narasi. Berubah bukan
tidak bersiteguh.
Berubah, berpindah,
adalah masa transisi mendalam dari semua pelaksanaan.
Aplikatifkah pengerjaan
yang hanya sekedar ikut-ikutan tanpa menelusuri lebih dalam apa tujuan serta definisinya?,
bukankah ada
perintah tidak menjadi pentaklid buta atau sekedar ikut-ikutan?,
bukankah setiap
perkara ada sejarah yang perlu digali, disilsilahi dan dipilah??
Jika saja semua
wajib menjadi ikutan tentu manusia tak dianugerahi akal. Pemasif akan selalu jadi
pengekor mereka yang aktif. Membebek menuruti jalan si pembawa kafilah namun
tidak jelas asal usul rangkaian perjalanannya
Sungguh, bukan
ingin menjadi bagian kaum rasionalis, penalar awal hingga ujung kehidupan sang Pencipta
Jika masih diijinkan
meminjam istilah, bukankah ada perintah berijtihad sebab tidak semua persoalan
membersamai jawaban di atas patokan dalil
Ibarat alam yang
pasti juga berubah, dari musim ke musim, dari waktu ke waktu tentu itu juga bagian
fitrah dan tak seorang pun mampu membatahnya
Jika merubah
langkah setelah diselimuti keraguan adalah petaka, rasanya masih bisa meminjam “Da’
maa yuribuk ilaa ma laa yuribuk” “tinggalkan apa yang meragukan menuju yang
tidak meragukan”
Hijrah, pindah,
bukan hanya slogan sematan milik partai politik. Atau jika masih bisa meminjam dua
kata “hatta yughoyyir” yang berarti “hingga
merubah” barangkali akan lebih relevan jika dijadikan bahan pertimbangan
berikutnya
Rasanya dalil
tidak pernah diberi pembatasan untuk kaum apapun, jika aku si peminjam kalimat
dan kata di atas memang tidak lagi dalam lingkaran pengiltizamnya
Yunani bukan Roma,
dan Yaman tidak akan pernah menjadi Saudi. sedang matahari selalu berufuk baru
di peredaran tata surya. Dan jika aku tetap berdiri dengan kedua kaki sedang
sekelilingku bergerak, itu artinya aku tenggelam dan aku sendiri, tanpa juluran
tangan ikutanku
Just for “manusia
penghakim”
Loneliness series,
kamar jalang/ 28 Juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar